Salah Asuhan adalah sebuah novel Indonesia karya Abdoel Moeis yang
diterbitkan tahun 1928 oleh Balai Pustaka. Novel yang kala itu terbit di Hindia Belanda ini
sekarang telah dianggap sebagai salah satu karya sastra Indonesia modern
awal terbaik sepanjang masa. Berikut adalah sinopsis dari novel Salah
Asuhan tersebut.
Diceritakan salah seorang anak
pribumi yang bernama Hanafi. Hanafi tinggal bersama ibunyam ayahnya sudah
meninggal semenjak ia masih kecil. Hanafi hidup bahagia bersama Ibunya. Ibu
Hanafi sangat ingin Hanafi menjadi seorang sarjana yang pintar. Ibunya
menyekolahkan Hanafi ke Jakarta dan bersekolah di HBS. Ketika bersekolah di
Jakarta, Hanafi dititipkan kepada keluarga Belanda. Sehingga gaya hidup dan
cara bergaul Hanafi terpengaruh dengan kehidupan orang-orang Belanda. Setelah
lulus sekolah di HBS, Hanafi kembali bergaul dengan orang-orang Eropa, karena
ia bekerja di Kantor BB sebagai asisten residen di Solok. Gaya hidup dan cara
bergaul Hanafi berubah total, ia semakin hidup layaknya orang barat. Bahkan
terkadang tingkah lakunya melebihi orang Belanda asli.
Selama ia bergaul dengan orang-orang Eropa dan setiap hari bersekolah di HBS,
selain itu Hanafi juga akra dengan seorang perempuan keturunan Belanda yang
bernama Corrie. Pertemananm mereka begitu dekat, sehingga seperti sepasang
kekasih.
Mereka sering jalan-jalan
berdua, dan olahraga berdua. Kedekatan mereka semakin akrab saja. Karena
hubungan mereka sangat dekat, Hanafi merasa dirinya mencintai Corrie dan
menginginkan Corrie menjadi kekasihnya. Hanafi sayang kepada Corrie, rasa
sayang sebagai pacar. Setiap hari Hanafi selalu menempatkan diri bertemu dengan
Corrie meskipun hanya sebentar saja. Sikap Corrie kepada Hanaffi juga masih
nampak seperti biasanya. Suatu hari Hanafi memberanikan diri untuk mengungkapkan
isi hatinya kepada Corrie. Namun Corrie merasa terkejut, dan ia tidak bisa
langsung menjawabnya, melainkan segera berpamitan pulang dengan alasan yang
tidak jelas.
Keesokan harinya, Corrie ingin pidah
ke Betawi, sebelumnya Corrie mengirim surat kepada Hanafi yang berisi penolakan
cintanya. Corrie merasa tidak mungkin menerima cinta Hanafi, perbedaan budaya
mereka yang membatasinya, antara bangsa melayu dengan bangsa eropa. Selain itu
Corrie juga ditentang oleh ayahnya jika menikah dengan orang melayu. Hanafi
merasa sakit hati atas penolakan Corrie, Hanafi jatuh sakit selama beberapa
hari. Selama dia sakit, Hanafi hanya dirawat oleh ibunya, dan selama itu pula
Hanafi sering mendapat nasihat dari ibunya. Ibunya menasihati dan membujuk
Hanafi agar menikah dengan Rapiah, yaitu anak Pamannya. Sebagai balas budi
kepada pamannya. Karena pada saat Hanafi bersekolah di HBS, Pamanyalah yang
mencukupi kebutuhan Hanafi. Hanafi menolak permintaan ibunya, karena Hanafi
tidak mengenal dekat Rapiah dan Hanafi hanya cinta kepada Corrie.
Ibu Hanafi terus membujuk Hanafi
agar menikah dengan Rapiah. Setelah mendapat tekanan dari Ibunya, akhirnya
Hanafi menerima perjodohan itu, meskipun dengan hati yag terpaksa. Dua tahun
sudah usia pernikahan Hanafi dan Rupiah, dan mereka dikaruniai seorang anak
laki-laki yang bernama Syafei. Nmaun selama masa pernikahan mereka, kehidupan
keluarga Hanafi tidak pernah tentram dan bahagia. Setiap hari Hanafi selalu
memaki-maki istrinya karena hal yang sepele. Namun Rapiah hanya diam dan tidak
pernah melawan semua perlakuan suaminya. Hal itulah yang membuat Ibu Hanafi
kagum kepada Rapiah, hingga suatu hari Hanafi murka kepada Ibunya. Dengan tidak
sengaja Ibunya menyumpahi Hanafi. Tiba-tiba anjing gila mengigit pergelangan
Hanafi hingga Hanafi harus berobat ke Betawi.
Ketika di Betawi Hanafi berpapasan
dan dengan seorang gadis Eropa, yang tidak lain adalah Corrie. Dengan amat
senang mereka berdua menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan berdua. Sudah satu
minggu Hanafi meninggalkan Solok, setelah itu Hanafi mencari kerja di Kantor BB
sebagai commies. Meskipun gaji awal cukup kecil, namun hanafi sangat senang.
Karena dia dapat bertemu dengan Corrie setiap hari. Hanafi berusaha keras untuk
mendapatkan Corrie, hingga hanafi rela berubah kewarganegaraan menjadi Eropa.
Setelah itu, Hanafi memohon kepada Corrie untuk menerima ajakan pertunangannya.
Karena rasa ibanya kepada Hanafi, Corrie terpaksa menerimanya. Meskipun Corrie
harus menerima resiko, yaitu dijauhi oleh teman-teman eropanya, Pesta pertunangan
mereka dilakukan dikediaman rumah teman Belandanya, namun tuan rumah nampak
tidak begitu suka dengan pertunangan itu. Karena dia tidak suka bergaul dengan
orang Belanda berkulit sawo matang.
Meskipun Rapiah dan Ibunya
mengetahui jika Hanafi akan menikah Corrie, namun Rapiah tetap menunggu
kedatangan Hanafi. Karena Ibu Hanafi sangat sayang kepada Rapiah, bahkan
sayangnya melebihi rasa sayangnya kepada Hanafi. Hanafi dan Corrie sudah
menjadi suami istri, maka tinggalah mereka dalam satu rumah. Namun seiring
berjalannya waktu, rumah tangga Hanafi dan Corrie sudah tidak tentram lagi.
Karena sifat Hanafi yang keterlaluan, sampai menuduh Corrie berzina dengan
orang lain. Karena kehidupannya yang tidak bahafia Bangsa Eropa dan Bangsa
Melayu sudah tidak mau mengakui Hanafi.
Pada akhirnya Corrie pergi ke Semarang untuk menghindari Hanafi. Namun pada
suatu hari, Hanafi menerima surat yang memberi tahukan bahwa Corrie berada di
Semarang. Setelah beberapa hari, Hanafi nekat pergi ke Semarang untuk mencari
Corrie dirumah seorang pengusaha anak-anak yatim.
Ketika sampai di Semarang, Hanafi
mendapatkan berita buruk. Bahwa Corrie masuk rumah sakit karena sakit keras,
yaitu kolera. Hingga akhirnya nyawa Corrie ridak dapat ditolong lagi. Setelah
kepergian Corrie, Hanafi pulang ke Solok untuk menemui Ibunya. Setelah beberapa
hari Hanafi sampai di Solok, Hanafi merasa stres dan ia jatuh sakit karena
menelan obat terlarang sublimat, Hanafi terus menerus muntah darah.
Akhirnya nyawa Hanafi tidak bisa di tolong lagi.
Sekian sinopsis dari novel Salah Asuhan semoga bermanfaat bagi pembaca novel Indonesia :)