MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
“TRANSLASI MATA UANG ASING”
Disusun Oleh:
ALIFA RASMI PRAMUDITA
20213697
4EB03
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Jakarta,
April 2017
Alifa
Rasmi Pramudita
PENDAHULUAN
Translasi mata
uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Berbeda dengan konversi antar mata uang asing yang memiliki pengertian
pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik, translasi
hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang
dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait
yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang
terjadi dan ada transaksi terkait. Terdapat alasan dilakukannya translasi mata
uang asing, diantaranya :
1. Perusahaan
dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang informasi laporan kepada pembaca mengenai operasional
perusahaan secara global sehingga diperlukan adanya penyamaan mata uang.
2. Berkomunikasi
dengan peminat saham asing. Perusahaan yang melakukan translasi merupakan
perusahaan yang dalam bentuk usaha terbuka sehingga laporan keungan dapat
dibaca oleh masyarakat umum dengan mudah , sehingga dengan laporan keuangan
yang sudah dikonversikan maka akan merangsang investor untuk menanam saham pada
perusahaan.
3. Memperhitungkan
efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
4. Mencatat
transaksi mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat
suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan
dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan
dalam mata uang asing.
5. Translasi
mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang memberikan
laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global,
dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Translasi
tidak harus dibuat oleh perusahaan induk, anak perusahaan dapat membuat laporan
keuangan sesuai dengan mata uang yang digunakan perusahaan induk. Namun apabila
perusahaan tersebut merupakan perusahaan tunggal (tidak memiliki anak
perusahaan) maka perusahaan tersebut harus mengkonversi nilai nominal atas
transaksi – transaksi dengan metode translasi yang berbeda.
PEMBAHASAN
Neraca mata uang
asing ditranslasikan terhadap padanannya mata uang domestik oleh nilai mata
uang domestik oleh nilai tukar mata uang asing : harga satu buah unit mata uang
diartikan dlam mata uang lainnya. Mata uang pada perdagangan negara-negara
utama dibeli dan dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank dan
perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional
dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Dengan menyediakan tempat untuk
para peminat dan penjual mata uang, pasar translasi mata uang asing memfasilitasi
transfer pembayaran internasional (seperti dari importir ke eksportir), memungkinkan
pembelian internasional secara kredit (seperti surat kuasa dari bank yang
mengizinkan pengiriman barang dengan pembayaran uang muka terlebih dahulu
kepada pembeli baru ), serta memberikan cara yang baik bagi individu ataupun
perusahaan untuk berjaga-jaga dari nilai mata uang yang tidak stabil.
Transaksi mata
uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward,
atau pasar swap. Pembelian atau penjualan mata uang lanngsung di tempat
normalnya harus segera disampaikan, yaitu sekitar dua hari kerja. Penukaran spot
dan forward untuk mata uang asing utama pada tiap hari kerja dapat ditemukan
pada bagian bisnis di banyak koran terkemuka. Kurs di pasar spot dipengaruhi
beberapa faktor, termasuk juga perbedaadn tingkat inflasi antar negara,
perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat atas uang
selanjutnya. Kurs pada pasar spot terdapat bersifat langsung atau pun tidak langsung.
Transaksi pada
pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata
uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Translasi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat
palsu pasar forward. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan
penjualan forward mata uang. Para investor sering kali menggunakan transaksi
swap untuk mendapatkan untung dari tingkat saham negara asing yang tinggi
sementara juga simultan berjaga-jaga terhadap pergerakan nilai tukar yang tidak
stabil.
A.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF
TRANSLASI
MATA UANG ASING
Terdapat tiga
kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestik, yaitu:
1. Kurs
saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs
historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama
kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3. Kurs
rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis
atau saat ini.
B.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Terdapat
beberapa metode yang digunakan dalam translasi mata uang asing, antara lain :
Single
Rate Method
Berdasarkan
pendekatan translasi ini, laporan keuangan operasi luar negeri, yang dianggap
oleh perusahaan induk sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili pelaporan
mereka sendiri. Ini adalah lingkungan akuntansi lokal tempat dimana perusahaan
afiliasi asing tersebut mentraksaksikan urusan bisnisnya. Untuk mempertahankan
“rasa” lokal dari laporan valuta, suatu cara harus ditemukan agar translasi
bisa dilaksanakan dengan distorsi yang minimal. Cara yang paling baik adalah
penggunaan metode kurs berlaku. Karena semua laporan keuangan valuta asing
sebenarnya dikalikan dengan suatu konstansta, metode translasi ini
mempertahankan hasil keuangan dan hubungan asli (misalnya. rasio-rasio
keuangan) dalam laporan konsolidasi dari entitas-entitas individual yang
dikonsolidasi. Hanya bentuk perkiraanperkiraan luar negeri, bukan hakekatnya,
yang berubah dalam metode kurs
berlaku. Meskipun
menarik dan sederhana secara konseptual, metode kurs berlaku dipersalahkan oleh
sebagian orang karena merusak tujuan dasar dari laporan keuangan konsolidasi,
yaitu karena menyajikan, untuk keuntungan pemegang saham perusahaan induk,
hasil-hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan induk dan
perusahaan-perusahaan anaknya dari perspektif valuta tunggal yaitu.
mempertahankan valuta pelaporan perusahaan induk sebagai unit pengukuran. Dalam
metode kurs berlaku, hasil-hasil konsolidasi akan mencerminkan
perspekfif-perspektif valuta dari masing-masing negara tempat dimana
perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya, jika sebuah aktiva diperoleh
sebuah perusahaan anak di luar negeri seharga VA 1,000 ketika kursnya adalah VA
1=$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah $1.000; dari perspektif
valuta lokal juga $1,000. Jika kurs berubah menjadi VA 5 = $1, biaya historis
aset tersebut dari perspektif dolar (translas’ biaya historis) tetap $1,000. Jika
valuta lokal tetap dipertahankan sebagai unit pengukuran, nifai aset akan diekspresikan
sebesar $200 (translasi kurs berlaku). Metode kurs berlaku juga dipersalahkan
karena mengasumsikan bahwa semua aktiva-valuta lokal dipengaruhi oleh risiko
nilai tukar (yaitu, mengasumsikan bahwa fluktuasi valuta domestik yang
ekivalen, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs translasi berjalan, merupakan
indikator perubahan nilai intrinsik aktiva-aktiva tersebut). Hat ini jarang
benar karena nilai persediaan dan aktiva-aktiva tetap di luar negeri umumnya
didukung oleh inflasi lokal.
Multiple
Rate Method
Metode-metode
kurs berganda mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam proses
translasi, diantaranya :
1. Metode
berlaku-historis
Berdasarkan
pendekatan berlaku-historis, yang populer di AS dan ditempat-tempat lain
sebelum tahun 1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan anak
di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaporan perusahaan induknya
dengan menggunakan kurs berlaku. Aktiva dan kewajiban non-lancar ditranslasikan
dengan kurs historis. Item-item laporan laba-rugi, kecuali beban depresiasi dan
amortisasi, ditranslasikan dengan kurs rata-rata masing-masing bulan operasi
atau dengan basis rata-rata tertimbang dari seluruh periode yang akan
dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan dengan memakai kurs
historis yang berlaku pada saat aset yang bersangkutan diperoleh. Metodologi
ini, sayangnya, memiliki sejumlah kelemahan. Misalnya, metode ini kurang
memilik justifikasi konseptual. Definisi-definisi yang ada mengenai aktiva dan
kewajiban lancar dan non-lancar tidak menjelaskan mengapa cara klasifikasi
seperti itu menentukan kurs mana yang akan digunakan dalam proses transiasi.
2. Metode
moneter-nonmoneter
Seperti halnya
metode berlaku-historis, metode moniter-nonmoneter memakai pola klasifikasi
neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Karena item-item moneter
diselesaikan dalam kas; pemakaian kurs berlaku untuk mentranslasikan item-item
valuta asing menghasilkan valuta domestik ekivalen yang mencerminkan nilai
realisasi atau nilai penyelesaiannya.
3. Metode
Temporal
Menurut
pendekatan temporal, translasi valuta merupakan suatu proses konversi
pengukuran (yaitu, penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu, metode ini
tidak dapat digunakan untuk mengubah atribut suatu item yang sedang diukur;
metode ini hanya dapat mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta asing,
misalnya, hanya mengubah (restate) denominasi persediaan. tidak penilaian
aktualnya. Dalam GAAP AS, aktiva kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki
pada tanggal neraca. Piutang dan hutang dinyatakan dalam jumlah yang diharapkan
akan diterima atau dibayar pada saat jatuh tempo. Kewajiban dan aktiva lain
diukur pada harga yang berlaku ketika item-item tersebut diperoleh atau terjadi
(harga historis). Meskipun begitu, beberapa diantaranya diukur berdasarkan
harga yang berlaku pada tanggal laporan keuangan (harga berjalan), seperti
persediaan dibawah aturan biaya atau pasar. Pendek kata, ada dimensi waktu yang
berkaitan dengan nilai-nilai uang ini.
C.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Jika sudut
pandang mata uang local yang digunakan (sudut pandang perusahaan lokal),
masuknya penyesuaian translasi dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan.
Memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba akan mendistorsikan
hubungan keuangan yang asli dan dapat menyesatkan para pengguna informasi
tersebut. Keuntungan atau kerugian translasi harus diperlakukan dari sudut
pandang mata uang local sebagai penyesuaian terhadap ekuitas pemilik. Jika mata
uang pelaporan induk perusahaan merupakan unit pengukuran laporan keuangan yang
ditranslasikan (sudut pandang induk perusahaan), sangat disarankan untuk
mengakui keuntungan atau kerugian translasi laba sesegera mungkin. Sudut
pandang induk perusahaan melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan
dari induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan
kenaikan atau penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestic dan
harus diakui.
Keuntungan
Dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
1. Penangguhan
Perubahan nilai
ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri
tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal
yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan
secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
2. Pengangguhan
dan Amortisasi
Penangguhan
keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini
selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang
akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu
dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian
terhadap beban bunga.
3. Penangguhan
parsial
Keuntungan dan
kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah
terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini
semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs.
4. Tidak
ditangguhkan
Mengakui
keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.
Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan
akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan
fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai
tukar. Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau penurunan
ekuitas investasi dalam mata uang domestik dan harus diakui.
D.
PENGEMBANGAN AKUNTANSI DALAM TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa
perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika,
sebagai berikut:
1. Pra-1965
Praktik
translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research
Bulletin No. 43.
2. 1965-1975
Translasi mata
uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
3. 1975-1981
FASB
mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4. 1981-Sekarang
FASB
mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun
1981.
SIMPULAN
Translasi mata
uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Alasan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu : (1)
mempersiapkan laporan keuangan gabungan; (2) Berkomunikasi dengan peminat saham
asing; (3) Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; (4)
Mencatat transaksi mata uang asing; (5) mempersiapkan laporan keuangan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan
secara global. Metode translasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis metode
yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata
uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik atau metode yang
menggunakan berbagai macam kurs.
Keuntungan dan
kerugian translasi mencerminkan kenaikan ataupenurunan ekuitas investasi asing
dalam mata uang domestic dan harus diakui, terdiri atas : (1) Penangguhan; (2)
Pengangguhan dan Amortisasi; (3) Penangguhan parsial; (4) Tidak ditangguhkan. Penggunaan
kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang
berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen
dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran
awalnya.
Sumber:
assalamualaikum wr,wb
BalasHapusKi nawe… saya IBU NISA,tki di malaysia
mengucapkan banyak2 terima
kasih kepada ki.Nawe
atas dana ghaib yang
kemarin aki berikan alhamdulillah ternyata itu benar2 ada
dan berkat bantuan
ki nawe saya bisa
melunasi semua hutan2
orang tua saya yang ada di
BANK BRI dan bukan hanya
itu AKi NAWE alhamdulillah
sekarang saya sudah bisa
bermodal sedikit untuk
mencukupi kebutuhan
keluarga saya sehari2. itu
semua berkat bantuan KI NAWE sekali lagi
makasih banyak yah KI NAWE…
yang ingin merubah nasib
seperti saya hubungi KI NAWE di nomor
0852-1837-9259dijamin
100% ada atau silahkan
buktikan sendiri PESUGIHAN TAMPA TUMBAL