MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
“AKUNTANSI KOMPARATIF DI NEGARA INGGRIS DAN JERMAN”
Disusun Oleh:
ALIFA RASMI PRAMUDITA
20213697
4EB03
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Jakarta,
April 2017
Alifa
Rasmi Pramudita
BAB I
PENDAHULUAN
Standar akuntansi adalah
regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan
standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Di
beberapa negara, standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara
tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi. Penetapan standar akuntansi
umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara
standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak
dalam satu arah yang sama. Meskipun standar akuntansi sudah ada di
masing-masing negara, namun sering sekali hubungan antara standar akuntansi dan
praktik akuntansi tidak selalu sejalan searah seperti di kebanyakan negara.
Hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak
efektif, secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak
daripada yang diharuskan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang
akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal,
Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Akuntansi internasional menjadi
semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational
corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi,
pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga
tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara
real time basis.
2. Aturan-Aturan Akuntansi
Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya enam
faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor
tersebut antara lain sebagai berikut:
-
Sistem hokum
-
Sumber pendanaan
-
Sistem perpajakan
-
Profesi akuntan
-
Teori Akuntansi
-
Accidents of History
3. Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara,
yaitu:
a.
Dengan pertimbangan
Klasifikasi
dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
b.
Secara empiris
Klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Akuntansi Internasional
1)
Sumber Pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat,
akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas
perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2)
Sistem Hukum
Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam
Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum
nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam
kode yang lengkap.
3)
Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya
untuk keperluan pajak.Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4)
Ikatan Politik dan Ekonomi
Ide dan
teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan
sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia
pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan
dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris
mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris.
Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan
Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di
Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang
menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, (seperti
Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni
Eropa (EU).
5)
Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi
biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk
menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6)
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama.
7)
Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan
menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan
mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh
pihak yang berkompeten.
8)
Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede:
-
Individualism
-
jarak kekuasaan
-
penghindaran ketidakpastian
-
maskulinitas.
5. Teori Keunggulan Komparatif
Merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada
negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi
kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan
biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan
murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan
dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan
murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi
timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia
bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan
standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasiproduksi
barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
BAB III
PEMBAHASAN
Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara
pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara
berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan
lainya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan nilai
professional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan
dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan
Seventh Directive.Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan
standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris
merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi
seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajiandari hasil dan
posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari inggris. Pemikiran
akuntansi professional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika
Serikat, dan semua bekas jajahan inggris termasuk hong kong, india, Kenya,
selandia baru, Nigeria, singapura, dan afrika selatan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris
adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan –
perusahaan yang tergabung di Kerajaan Inggris secara luas diatur oleh
undang-undang yang disebut undang-undang perusahaan. Undang-undang tersebut
telah diperbarui, diperluas, dan digabungkan selama bertahun-tahun. Sebagai
contoh, pada tahun 1991 EU Directive
diimplementasikan, menambahkan aturan hukum yang menyangkut ketentuan format,
prinsip akuntansi, dan akuntansi dasar. Perusahaan – perusahaan boleh memilih
dar format neraca alternative dan empat format akun laba dan rugi.
Undang-undang tahun 1981 juga menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:
·
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual
·
Aset dan Kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung
secara terpisah
·
Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapan, khususnya dalam
pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang
ditemukan.
·
Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke
tahun.
·
Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas
yang seang dihitung.
Undang-undang tersebut berisi aturan valuasi yang luas yang didalamnya
akun bisa didasarkan pada harga perolehan atau biaya sekarang.
Companies Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi
lebih awal dan diubah pda tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive.
Undang-undang ini menfharusakan adanya penggabungan lapoan keuangan, walaupaun
penggabungan sudah merpakan praktik standar. Ketentuan hukum merupakan sesuatu
yang umum dan memungkinkan adanya fleksibilitas dalam penerapan atar kasus.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Ingris berikut ini dihubungkan memaliu
Consultative Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk pada tahun
1970.
1. The Institute of Chartered Accountants In England
and Wales
2. The Institute of Chartered Accountants In England
in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountants In England
in Scotland
4. The Association of Chartered Certified Accountants
5. The chartered Institute on Managemant Accountants
6. The Chartered Institute of Public Finance and
Accountancy
Hingga 2000, standar audit merpakan tanggung jawab sebuah dewan dari
CCAB. Pada tahun tersebut Accountancy Foundation dibentuk untuk mengatur dan
mengawasi profesi audit.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia.
Laporan keuangan biasanya mencakup:
1. Laporan direktur
2. Akun laba dan rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
Laporan direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis, tinjauan operasi
dan perkembangan yang akan terjadi, kejadian penting pasca penyusunan neraca,
dividen yang dianjurkan, nama-nama direktur pemegang sahamnya, dan kontribusi
politik serta sumbangan amal. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus
menyertakan laporan mengenai penguasaan bersama dengan pengungkapan mengenai
gaji direktur, komite audit dan kendali internal, dan sebuah pernyataan bahwa
perusahaan berjalan dengan baik. Laporan keuangan harus memberikan pandangan
yang adil dan benar mengenai keadaan dan keuntungan perusahaan. Untuk mencapai
hal ini, informasi tambahan mungkin diperlukan, dan dalam keadaan tertentu
persyaratannya bisa dikesampingkan. Yang terakhir dikenal juga dengan “
Pengesampingan yang adil dan benar”.
Laporan keuangan grup hanya diwajibkan untuk neraca perusahaan induk. Kendali
“perusahaan” cabang terjadi ketika perusahaan induk. Keistimewaan lain laporan
keuangan inggris adalah bahwa perusahaan – perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang
menentukan criteria ukuran perusahaan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akusisi dan penggabungan akuntansi
untuk kombinasi bisnis. Namun syarat-syarat penggunaan metode penggabungan
sangat terbatas sehingga hamper tidak pernah digunakan. Di bawah metode
akusisi, goodwilldihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang
dibayarkan dan harga pasar dari asset bersih yang diakusisi.
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau
menggunakan gabungan keduanya. Jadi , revaluasi tanah dan bangunan
diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar
perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya.
Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada
penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya
provisi pension dan kepetingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara
sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan.
Semua perusahaan inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih alih GAAP
Inggris yang baru saja dijelaskan, jadi inisiatif Uni Eropa pada tahun 2005
untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar diperluas untuk perusahaan –
perusahaan Inggris yang tidak terdaftar juga.
Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Dunia II.
Pada masa itu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional
(seperti di Prancis). Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang
“pembukuan yang rapi”, dan audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang.
Dalam sebuah kejadian besar, Corporation Law tahun 1965 memindahkan
sistem laporan keuangan Jerman kea rah pemikiran Inggris-Amerika (tapi hanya
untuk perusahaan-perusahaan yang besar). Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan,
penggabungan terbatas, dan laporan manajeman perusahaan.
Pada awal tahun 1970-an Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah
penyelarasnnya, di mana Negara-negara aggotanya diwajibkan untuk menggabungkan
diri dengan undang-undang nasionalnya. Legislasi ini luar biasa karena:
1) menggabungkan semua persyaratan akuntansi, laporan
keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman ke dalam satu undang-undang;
2) undang-undang tunggal ini ditetapkan menjadi buku
ketiga dari German Commercial Code (HGB) dan
3) peraturan ini sebagian besar didasarkan pada konsep
dan praktik Eropa.
Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998.
Undang-undang yang pertama menambahkan sebuah paragraph baru dalam buku ketiga
German Commercial Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkanekuitas
atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi
internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka. Undang-undang yang kedua
memungkinkan adanya penetapan perusahaan sektor swasta ungtuk menyusun standar
akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Undang-undang perpajakn juga sangat menentukan akuntansi komersial.
Prinsip penentuan menyatakan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan oleh apa
pun yang dibukukan dalam catatan keuangan sebuah badan usaha.
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi Jerman adalah
ketergantungannya pada keputusan undang-undang dan pengadilan. Tidak ada lagi
yang memiliki kekuatan mengikat atau otoritatif.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1998 tentang kendali dan transparansi memperkanalkan
persyaratan bagi Menteri Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar
nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
-
Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam
laporan keuangan gabungan.
-
Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru.
-
Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
German Accounting Standards Committee (GASC), didirikan tidak lama
sesudahnya, dan selanjutnya diresmikan oleh Menteri Kehakiman sebagai otoritas
penyusun standar Jerman GASC mengawasi German Accounting Standards Board
(GASB), yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
GASB berisi tujuh orang ahli audit, analisis keuangan, akademis, dan industri
yang mandiri.
Sistem penyusunan standar akuntansi Jerman secara umum sama dengan sitem
yang digunakan di Inggris dan Amerika Serikat, dan sama dengan IASB. Namun
penting untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter yang
hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan.
Menurut pendapat kami, berdasarkan pada penemuan audit kami, laporan
keuangan gabungan sesuai IFRS, seperti yang digunakan oleh Uni Eropa,
persyaratan tambahan dari German Commercial Law. 1HGB dan memberikan tinjauan
yang baik dan benar dari asset bersih, posisi keuangan, dan hasil opersai grup
sesuai dengan persyaratan tersebut.
Laporan Keuangan
Undang- undang menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup
hal-hal berikut:
-
Neraca
-
Laporan laba rugi
-
Catatan
-
Laporan manajemen
-
Laporan auditor
Sebuah keistimewaan dari sistem laporan keuangan Jerman adalah adanya
laporan pribadi dari auditor kepada dewan direktur dan dewan pengawas
perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan
khususnya faktor-faktor yang bisa mengancam kelangsungannya.
Semua perusahaan, bukan hanya yang terdaftar, bisa menggunakan IFRS
dalam menyusun laporan keuangan gabungan mereka. Namun, laporan keuangan
perusahan pribadi harus mengikuti persyaratan HGB. Perusahaan memiliki pilihan
untuk juga mengeluarkan laporan keuangan perusahaan pribadi menurut IFRS untuk
tujuan informasional.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Comercial code (HGB), metode pembelian(akusisi) merupakan
metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan (pooling of
interest) bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian
yang diizinkan: metode nilai buku dan metode revaluasi (biasanya berbeda dalam
laporan kepentingan minoritas).
GAS lebih restriktif dari pada HGB dalam laporan keuangan gabungan.
Berdasarkan GAS 4, metode revaluasi harus digunakan, dimana asset dan utang
yang didapatkan dalam sebuah penggabungan bisnis dinilai kembali bedasarkan
harga pasar, dan kelebihannya ke goodwill.
Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai asset berwujud. Persediaan
dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata
merupakan metode untuk menentukan biaya. Depresiasi asset tetap disesuaikan
dengan penurunan tingkat pajak.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Pinjaman dana
biasanya tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pensiun diakui berdasarkan
penentuan nilai tafsiran yang sesuai dengan undang-undang perpajakan.
Provisi sebagai estimasi beban atau kerugian masa depan digunakan.
Provisi harus disusun untuk beban pemeliharaan tangguhan, jaminan produk,
kerugian potensial dari transaksi yang tertunda, dan kewajiban yang tidak pasti
lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas
dapat disimpulkan bahwa dari kedua negara tersebut (Inggris dan Jerman)
komponen utama dalam laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi
dan catatan atas laporan keuangan meskipun di beberapa negara terdapat
perbedaan metode pencatatan. Di negara-negara hukum kode, sector public lebih
berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal
ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Moechamad, Allan. “Akuntansi
Komparatif Eropa.” Data Kata. 01 Maret 2017.
Nataria.”Akuntansi
Komparatif” Nataria Daeli.01 Maret 2017
http://natariadaeli.blogspot.co.id/2015/04/akuntansi-komparatif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar